Curhat untuk beliau

Mungkinkah para pemimpin negri ini sedang ber akting seperti aktor yg melakukan peran sebagai "bajak laut bermata satu" yg selalu merampok dan berbuat seenak enaknya dan selalu memandang sebelah mata rakyat yg "tak berguna" yg di hatinya hanya ada uang dan kekuasaan

Rakyat geram dengan ulah para "beliau" yg ingin "gedung baru" padahal masyarakat lebih perlu daripada beliau, banyak rakyat yg masih kelaparan diluar sana tapi beliau malah enak enakan duduk sambil "menonton"

dan rakyat pun semakin geram pada saat para beliau ingin merenovasi "toilet". bagaimana tidak geram? Buat merenovasi toilet aja mereka menggodorkan dana yg tidak sedikit yaitu 2 milyar ! Masyarakat pun makin protes mengkritisi kinerja beliau

demo demi demo pun sudah sering dilakukan .tapi para beliau seakan tutup kuping dengan segala problematika negri ini

dan apakah "hukum" di negri ini sudah bobrok? Landasan hukum yg telah di bela dan diperjuangkan sepenuh tenaga rusak begitu saja?

Belom hilang santeran di kuping ini yg tau bahwa "tikus kantor" bisa kemana saja dengan menyamar seperti power renjer. Padahal ia identitasnya adalah "tersangka"

muncul lagi berita yg menggelitik dan memprihatinkan tetang "pencuri sandal"
bagaimana tidak ? Seorang pemuda yg mencuri sendal kulit penegak keamanan dihukum dgn hukuman 5 tahun penjara , tapi para koruptor hanya diberi hukum 3 tahun

apakah mungkin ini awal dr kehancuran tanah air pertiwi ini ? Bukanya saya sok tahu atau sok mengkritisi dgn problema negri ini . Tapi saya hanya bocah 3 SMP yg selalu ingin tau, dan yg selalu "tertawa" terhadap sinetron yg dipersembahkan oleh para beliau. Semoga perasaan saya salah
tapi kalau sinetron ini tetap menjadi ratting tertinggi dan berlanjut , sajikanlah drama drama yg aktraktif yg membuat masyarakat senang dan selalu menunggu "jam tayang" sinetron ini

maaf kalau saya sok tau dgn urusan negri ini. Tapi ini adalah surat elektronik yg berisi "curhat rakyat biasa" yg perlu mengeluarkan segala beban yg mengganjal di hati ini


(kalau ada kata yg kurang berkenan mohon dimaafkan)