Sabtu, 09 Februari 2013

when a dream comes true

               "Kapan aku bisa seperti kobe bryant ?" Ucap alvin di dalam hati. Sambil menyaksikan pertandingan Lakers vs celtics. alvin adalah siswa kelas 2 SMA dia adalah atlet basket di sekolahannya.
              "Selama ini aku udah latihan setiap hari. Kenapa aku masih cemen banget sih mainnya ? Aku suka engga PD, selama ini aku cuman duduk di bangku cadangan. Padahal aku udah rajin latihan, aku rasa, aku pantes kok berada di team inti. Tapi kenapa aku cuman bisa duduk di bangku cadangan ? aahhh tuhan ! Beri saya kemampuan yang lebih" batin alvin
 ***
            *triiingggg*
            Bel sekolah pun berbunyi, alvin langsung bergegas pulang, mengganti baju sekolahnya, dan memakai jersey basket, dengan sepatu AND1 yang ia bawa di sebuah tas kecil.
alvin pun bergegas ke lapangan indor di sekolahnya. Saat itu alvin sudah sangat bertekad untuk giat berlatih. Agar dia bisa menjadi pemain basket yang hebat. Walaupun hari itu bukan jadwalnya untuk latihan tapi alvin tetap bersikukuh untuk berlatih sendiri. Sesampainya di sekolah, ia langsung menuju locker room. Ia bersiap memakai sepatu, dan pergi ke lapangan indoor sekolahnya. Ia sangka, ia hanya sendiri disana, tetapi tidak ! Dia melihat seorang wanita yang sedang melatih shootingnya, dan hampir 95% akurasinya tepat ! Ia terbelalak melihat permainan wanita itu. Free throw, lay-up, jump shoot,tembakan 3 point dia membuat mata nicky terbelalak.
            Tiba-tiba wanita itu sadar bahwa dari tadi ia diperhatikan oleh seseorang. Wanita itupun mendekat ke alvin.
           "Hy vin, ngapain disini ? Bukannya sekarang bukan jadwalnya untuk latihan ya ?" Sapa wanita itu yg diketahui namanya adalah nida.
            "Eh, kok kamu kenal sama aku ? Kamu siapa ?" Jawab alvin.
            "Siapa yang engga kenal sama kamu ? Kamu pemain basket, sudah pasti kamu tenar lah di sekolahan. Kenalin, aku jasmine. Aku atlet basket putri sekolah ini. Aku murid kelas 1"
            "Ah kamu bisa aja. Oh, tapi kok sebrlumnya aku engga pernah melihat kamu kalau lagi bertanding ?"
            "Yaiyalaah, kamu engga liat aku, aku kan cuma pemain cadangan, setiap bertanding aku hanya duduk di bench"
             "Hah ? Masa pemain sehebat kamu duduk cuman jadi pemain cadanga?" Tanya alvin terkaget, karna nida tak beda nasibnya dengan alvin
             "Serius. Emm, aku juga engga tau, mungkin pelatih aku punya alasan yg tepat kenapa aku duduk di bangku cadangan"
             "Kamu kan hebat, shooting kamu 95% akurat, kamu juga lincah. Kenapa kamu tidak memperlihatkan kemampuan kamu di depan pelatih kamu ? Kamu engga pantes hanya duduk di bench"
             "Haha.. kamu bisa aja, masa aku memaksa pelatih aku buat mainin aku ? Mungkin aku dikasih tugas untuk memperhatikan temanku sebelum aku sudah benar-benar matang dan siap. Aku engga keberatan kok. Ohiya, aku tinggal dulu ya. Aku pulang dulu. Bye"

           "Kok aku kalah sama cewe ? Walaupun setiap pertandingan dia duduk di bench. Tapi dia engga protes apa-apa. Malah itu bisa jadiin dia jadi lebih rajin berlatih. Kenapa aku kalah dengan dia" ucap alvin dalam hati.
          "Kalo aku rajin berlatih, aku pasti bisa ! Ya ! Aku bakal tunjukin ke orang tua aku ! Aku akan buat mereka bangga !"
Mulai saat itu alvin jadi giat berlatih, alvin juga rajin menonton pertandingan basket, semua ia jadikan pembelajaran dan menjadi bahan koreksi baginya. Ia percaya, semuanya akan indah pada waktunya
***
          *proookkk..proookkk..prookkk*
           suara riuh penonton menyaksikan turnamen basket antar SMA. Sekolah alvin pun ikut menjadi peserta dalam turnamen itu. Dan pada saat itu alvin yakin kalau pada hari itu, dia pasti akan menjadi pemain inti dan starter dalam pertandingan itu. Tapi kehendak berkata lain. Ternyata sang coach tak menyantumkan namanya dalam starting line up. Kekecewaan alvin pun memuncak. Dari quarter pertama sampai terakhir ia hanya duduk di bangku bench. alvin pun kesal, sekesal-kesalnya. Pada saat itu dia sudah mulai putus asa, semangat di dalam dirinya sudah mulai padam.
           Selepas pertandingan itu, alvin langsung pergi ke sebuah taman. alvin masih belum sempat mengganti jerseynya. Bola basket pun masih ada dalam pegangannya. Ditaman itu alvin melepas kekecewaannya. Ia merenung dan sudah sedikit putus asa. Ditaman itu terdapat sebuah lapangan basket, dengan anak kecil yg sedang bermain basket. Tiba-tiba seorang anak kecil mengkagetkan dia.
            "Kak,boleh aku pinjam bola basketnya"
            "Eh... iyaa, silahkan. Mm, kenapa kamu tidak bermain dengan teman-teman kamu?"
            "Engga kak, Jangankan untuk berlari, berdiri saja saya masih perlu dibantu tongkat kak"
            "Emangnya Kaki kamu kenapa ?"
            "Sejak lahir kaki aku memang tidak berfungsi dengan sempurna kak. Aku juga engga tau kenapa. Ohiya, kakak pasti pemain basket yang hebat ya ? Kakak enak ya, masih punya badan yang bagus untuk menompang permainan bola basket kakak. sedangkan aku ? Jalan saja engga bisa. Enak ya jadi kakak"
            "Hei kamu bicara apa ? Mm.. kalau kamu suka, ambil saja bola kakak ini. Ini buat kamu, kakak salut sama kamu, semangat kamu tidak mudah pudar, kakak kalah sama kamu" ucap nicky alvin pun tersadar, tuhan telah memberikan semuanya kepada nya. Tapi selama ini nicky selalu mengeluh, baru sedikit saja sudah menyerah.

            alvin pun bangkit kembali, alvin berlatih kembali dengan keras. Singkat cerita, dengan usaha kerasnya, sekarang alvin menjadi pemain inti di teamnya. Ia menjadi pemain yang selalu memberikan trophi untuk sekolahnya.
            Usaha alvin tidak sia-sia. Semua orang, ia jadikan guru di dalam hidupnya. Tak heran kalau alvin bisa menjadi pemain sehebat ini. Dan pada akhirnya, alvin di ikut sertakan dalam seleksi di salah satu kampus di kota nya. Ternyata alvin terpilih ! alvin mendapat beasiswa untuk kuliah di kampus itu, dengan syarat, alvin harus menjadi bagian dari team basket kampus itu. alvin senang tak kepayang, kini, ia sudah membuktikan kalau ia bisa membuat orangtuanya bahagia. Walaupun alvin belum bisa merberikan yg terbaik dalam segi finansial, tapi setidaknya ia bisa mengurang beban orang tuanya.

 When a dream comes true~ Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dilarang menggunakan kata yg berbau PORNO , RASIS , dam SARA