Kamis, 21 Juli 2022

Ujung tanduk

Halo. 
Seseorang yang tak gemar membaca.
Entah tak tahu kenapa, walaupun saya tahu anda tidak suka membaca teks yang panjang, Walau aku tahu tulisan ini tidak akan terbaca olehmu. Tapi, entah mengapa ku ingin mencurahkan semuanya disini. Mungkin kamu tidak akan baca hari ini
Mungkin kamu tidak akan baca dekat-dekat ini
Mungkin kamu tidak akan membaca tulisan ini semuanya
Mungkin kamu tidak akan membaca tulisan ini, selamanya. 
Walau aku harap, kamu bisa meluangkan waktu dan membaca tulisan ini. 

20 Juli 2022.
Waktu dimana hari eksekusi itu terjadi
Waktu dimana semua perasaan akhirnya tercurahkan semua
Waktu dimana semua perasaan terpendam keluar dari permukaan
Waktu dimana aku, dan kamu. 
Entah akan jadi apa selanjutnya. 

Hal itu dimulai dengan aku, yang menanyakan keadaanmu, menanyakan perasaanmu, menanyakan tanggapanmu. 
Dan boom. Aku berasa di lemparkan bola meriam dengan jarak yang sangat dekat. 
Aku minta maaf, aku terlalu fokus untuk membahagiakanmu, tanpa mengetahui apa yang kamu tidak sukai. 
Aku minta maaf, aku sibuk mempersiapkan diri ku untuk selalu didekatmu hari ini, esok, atau lusa. Tanpa mempersiapkan Aku yang kamu butuhkan di masa depan. 
Entah darimana ku bisa memperbaikinya, yang ku tau. Hal ini sangat susah untuk diperbaiki. 
Jangankan diperbaiki, untuk mengembalikan kepercayaanmu pun menurut aku adalah hal yang mustahil. 

Tapi, aku belum cerita semuanya. Aku belum mencurahkan semuanya. 
Aku tau, kamu sangat kecewa denganku. 
Tapi, bagaimana bisa? Kamu meminta waktu untuk kita menjaga jarak. 
Bagaimana bisa? Kamu meminta waktu untuk sendiri? 
Bagaimana bisa? Ku yang saat ini butuh support darimu, agar tetap bisa survive malah dibatasi untuk bertemu? Atau sekedar chating? 

Aku tau, aku tidak bisa egois untuk memaksamu untuk selalu berada disampingku. 
Biar
Biar saja, hari ini kulalui sendiri. 
Biar saja, hari ini ku berjuang sendiri. 
Biar saja, hari ini ku merasakannya sendiri. 

Hari ini, hari Kamis. 
Iya :) hari dimana ku selalu mempersiapkan diri untuk lebih semangat. 
Semalam sebelum hari Kamis, ku sangat bersemangat untuk menyambut hari kamis. 
Karena, hari Kamis adalah hari dimana aku selalu mengantarkanmu pulang. 
Hari dimana, aku akhirnya bisa melepaskan rindu setelah terakhir bertemu di malam minggu. 
Hari dimana, aku akhirnya bisa menceritakan hari sebelumnya kepadamu. 
Hari dimana, aku akhirnya bisa mendengarkanmu cerita tentang keluh-kesahmu. 
Hari dimana, aku senang mendengarkan, berbicara, dan tertawa bersamamu. 

Hallo. 
Apakah kamu tidak merasakan hal yang sama denganku? 
Apakah rasa kecewa mu sampai sebegitunya menghalangiku untuk bertemu? 
Hari Kamis minggu ini, mungkin kita tidak bisa bertemu. 
Entah kenapa, ku merasa sangat sedih. Karena mungkin ku sebenarnya ingin mencurahkan hari yang berat tapi pada akhirnya tidak tercurahkan. 
Aku kangen, kita bercanda dimotor. 
Aku kangen, kamu menegur aku, jika aku marah kepada supir angkot atau pemotor lain. 
Aku kangen, kamu marah karena ku menghajar lubang. 
Aku kangen, ketika kita berdebat di persimpangan jalan margonda untuk lewat mana. 
Aku kangen, ketika aku menawarkan kamu mau makan apa. 
Aku kangen, ketika aku membelikan bapak ketoprak :) 
Aku kangen, ketika kamu jengkel ketika aku dengan besar kepala mau belikan sesuatu juga untuk adikmu, arip. 
Aku kangen. 

Walau kita belum sepenuhnya berpisah, tapi entah kenapa. Aku sebenarnya butuh kamu. 
Bisakah kamu untuk menurunkan emosimu? Meredam kecewamu?
Bisakah kamu untuk menemaniku seperti aku menemanimu disaat kamu berjuang mendapatkan kerja? 
Bisakah kamu untuk selalu menemaniku? Seperti aku yang selalu menemanimu disaat kamu sedih? 
Bisakah aku minta kamu untuk tidak memperlakukan ini? 
Aku tau, kamu sangat tersiksa batin, psikis, dan spikologi kamu. Tapi... 

AKU MAU, AKU YANG SELALU ADA DISETIAP LANGKAHMU. SEDIH, SENANG, TERTAWA, DUKA, ATAUPUN KECEWA. 
KARENA AKU, SAYANG. 

ILYSM EL! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dilarang menggunakan kata yg berbau PORNO , RASIS , dam SARA